Meme Covid-19, Pantaskah?

meme covid-19

Modernis.co, Malang – Covid-19 menjadi topik pembicaraan hangat dan terus-menerus selama dua bulan terakhir. Karena kasusnya yang tak kunjung usai, tak membuat heran bahwa Covid-19 menjadi bahan perbincangan yang tak kunjung usai.

Mulai dari pembahasan tentang kematian, pasien yang sembuh, social distancing, hingga pembahasan tentang konspirasi Covid-19. Tetapi, ada satu pembahasan yang mungkin dianggap remeh oleh orang-orang saat ini karena tidak terlalu nampak di media yaitu meme.

Meme diketahui oleh warganet Indonesia sebagai ilustrasi kreatif untuk menggambarkan situasi tertentu. Teori meme sebenarnya berasal dari istilah Mimema yang di kemukakan oleh Richard Dawkins. Namun, meme yang berada di internet berbeda dan lebih spesifik dibanding mimema.

Meme sudah digemari banyak pengguna sosial media dari tahun 2009. Sifat meme sendiri adalah cenderung ke arah komedi.

Meme mengenai Covid-19 sudah banyak bermuculan di sosial media seperti Instagram dan Twitter. Dua platform itulah yang banyak menampung reaksi warganet mengenai meme Covid-19.

Mulai dari meme untuk menyindir pemerintah, menyindir masyarakat, dan dari virus itu sendiri. Reaksi dari warganet pun bermacam-macam seperti marah, kesal, senang, dan merasa bahwa meme itu lucu karena relate dengan kehidupan kita saat ini.

Lalu, apakah pantas Covid-19 ini di jadikan bahan untuk bercanda?

Komedi memiliki rumus dalam melempar jokes. Woody Allen mengemukakan rumus tentang Tragedi + Time = Komedi. Woody Allen adalah sutradara film komedi yang menggunakan rumus tersebut di dalam filmnya.

Woody berkata bahwa tragedi yang kita alami pasti akan bisa kita tertawakan suatu saat nanti. Lalu, bagaimana dengan kasus meme Covid-19 yang banyak beredar di internet saat ini?

Melihat rumus tadi, maka harus ada jenjang waktu untuk mentertawakan tragedi tersebut. Butuh waktu untuk kita berdamai dengan situasi dan tragedi Covid-19 ini.

Contoh kasus komedi tentang Covid-19 ini adalah dari tweet yang ditulis oleh akun twitter @pardedereza atau yang banyak dikenal orang sebagai komika Coki Pardede. Pada bulan Januari 2020 bertepatan dengan hari Imlek Coki menulis “Gong Xi Fa Cai! Apakah di China pas angpao dibuka isi nya Virus Corona?”

Cuitan itu tentu memancing amarah warganet karena komedi gelap yang dilempar oleh Coki bersamaan dengan gemparnya penyebaran virus corona ini di China.

Melihat kasus Coki, kita bisa menyimpulkan bahwa Coki melupakan unsur ‘Time‘ pada rumus komedi tersebut sehingga memancing amarah warganet. Seiring berjalannya waktu, sudah dua bulan Covid-19 ini menjadi perbincangan dan meme di internet.

Akhir-akhir ini banyak meme atau candaan tentang Covid-19. Namun amarah warganet tidak sebesar saat kasus Coki bulan Januari lalu. Bahkan banyak warganet yang ikut tertawa karena sudah berdamai dengan situasi dan sangat relate dengan kehidupan saat ini. Ini menandakan bahwa Tragedi + Time = Komedi, bisa berjalan seiring berjalannya waktu.

Oleh: Faiz Naufal Akbar (Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang)

editor
editor

salam hangat

Related posts

Leave a Comment